Riwayat singkat hitam putih kita!!!
Sejarah Hari Ini (1 November): Dirgahayu Hitam-Putih, Juventus!
1 November 1897 atau tepat 117 tahun yang lalu berdirilah
sebuah klub bernama Juventus, yang kemudian jadi tim paling sukses di
tanah Italia.
Mendengar klub bernama Juventus, semua pecinta sepakbola pasti akan
merasakan kebesaran tim yang berasal dari kota Turin, Italia tersebut.
Bagaimana tidak, karena segudang prestasi telah sukses mereka torehkan
baik di Negeri Pizza, Eropa, hingga Dunia. Kebesaran klub
dengan jersey hitam-putih itu tentu tak kalah jika dibandingkan dengan
tim-tim hebat lainnya macam Real Madrid, Manchester United, Barcelona,
Bayern Munich, hingga Ajax Amsterdam.
Kini klub berjuluk Si Nyonya Tua itu tengah merayakan hari
jadinya yang ke-117 tahun. Pasang-surut prestasi tentu pernah mereka
alami dalam perjalanan panjang yang berliku. Tapi toh Juve selalu
kembali ke habitatnya sebagai tim penghuni papan atas.
Dan cerita indah bernama Juventus itu dimulai pada 1
November 1897. Bermula dari keisengan siswa D'Azeglio Lyceum di Corso
Umberto, Turin. Kala itu mereka berniat untuk membentuk sebuah grup
olahraga sebagai pengisi kegiatan di waktu senggang. Sempat terjadi
perpecahan menyoal olahraga apa yang akan dipilih, apakah itu rugby atau
sepakbola yang saat itu sedang booming di Inggris.
Pada akhirnya musyawarah kecil-kecilan digelar dan
sepakbola jadi pilihan. Dimotori oleh Eugenio dan Enrico Canfari,
mulailah kelompok itu menggeluti kegiatan bermain sepakbola, dengan
bermarkas di D'Armi Square. Namun kelompok tersebut masih belum memiliki
nama dan musyawarah pun kembali digelar.
Perdebatan lagi-lagi terjadi tejadi dan sempat memutuskan
untuk menggunakan nama Augusta Tourinorum, dengan jersey berwarna strip
pink-hitam. Di tengah perjalanan ide untuk mengubah nama muncul, hingga
akhirnya ditetapkan bahwa nama kelompok sepakbola tersebut adalah
Juventus, yang artinya muda (youth).
Seiring berjalannya waktu, hobi yang digeluti para pemuda
Turin tersebut makin diseriusi dengan bergabung ke federasi sepakbola
Italia (FIGC). Juve pun masuk dalam deretan tim yang akan berlaga di
Serie A Italia pada musim 1900/01, dan tampil dengan kostum berwarna
pink.
Tiga tahun berselang sebuah kesalahpahaman terjadi dalam
hal desain jersey. Mr. Savage - seorang pedagang kain asal Inggris yang
tinggal di Turin - memesan kostum khusus untuk Juve dari kota
Nottingham. Tanpa disangka kain yang sampai ke rumahnya bercorak strip
hitam-putih. Dengan waktu yang mepet jelang digelarnya musim baru Serie
A, kain itu akhirnya dipakai juga hingga melahirkan julukan I
Bianconeri, yang artinya hitam-putih.
Seakan membawa tuah, hanya dua musim berselang setelah
berganti warna jersey, Juve sukses meraih scudetto pertamanya di musim
1904/05. Inkonsisten di musim-musim berikutnya, La Vecchia
Signora kemudian menasbihkan statusnya sebagai tim elit Italia dengan
raihan scudetto untuk lima musim beruntun, dimulai dari musim 1930/31.
Rekor itu bertahan sebelum disamai FC Internazionale, yang dimulai pada
penyerahan scudetto 2004/05.
Masuknya presiden legendaris anak pendiri perusahaan
otomotif FIAT, Giovanni Agnelli, pada tahun 1947 membuat Juventus
semakin besar bahkan hingga ke ranah Eropa. Bintang-bintang handal yang
kemudian jadi legenda lintas era, macam Giampiero Boniperti, Omar
Sivori, hingga Dino Zoff didatangkan dan sukses melahirkan masa
keemasan.
Puncaknya hadir pada periode 1980-an yang ditandai dengan
munculnya sang fenomena asal Prancis, Michael Platini. Juve mulai bisa
berbicara banyak di Eropa dan dunia. Hal itu dibuktikan lewat raihan
gelar Piala UEFA, Piala Winners, Liga Champions, Piala Super Eropa,
hingga Piala Interkontinental.
Tertidur sejenak memasuki awal 1990-an, La Vecchia
Omcidi bangkit kembali, melalui si bocah ajaib yang akhirnya jadi
legenda terbesar klub, Alessandro Del Piero. Deretan gelar yang sudah
disebut di atas kembali direngkuh. Mereka bahkan mencatatkan rekor yang
masih bertahan hingga kini, yakni mampu menembus final Liga Champions
secara beruntun sebanyak tiga kali.
Masa-masa indah kemudian berlanjut di awal 2000-an hingga
sampai ke momen terkelam sepanjang sejarah klub, pada 2006. Kasus
pelanggaran sepakbola terbesar bernama calciopoli menempatkan Juve
sebagai tertuduh utama, di antara deretan klub yang terlibat. Scudetto
yang mereka raih di musim 2004/05 dan 2005/06 dicabut. Hukuman semakin
berat manakala Gigi Buffon cs turun untuk kali pertama ke kasta Serie B.
Hanya butuh semusim untuk kembali memang, namun Juve
sedikit mengalami kesulitan dalam usaha meraih status sebagai tim elit
Italia dan Eropa. Hingga akhirnya sosok yang juga legenda klub, Antonio
Conte, hadir sebagai pelatih di musim 2011/12. Secara luar biasa, tim
Hitam-Putih dibawanya merengkuh hat-trick scudetto dan menegaskan
Juventus sebagai satu-satunya klub di Italia yang boleh menyematkan tiga
bintang di atas logonya.
Kini era baru kejayaan diserahkan pada Massimiliano
Allegri. Penegasan akan status Juve sebagai tim tersukses di Italia
sudah mampu dipertahankan, tuntutan selanjutnya ada pada kiprah mereka
untuk kembali berpretasi di kompetisi Eropa. Keraguan sempat menyeruak
di awal kedatangan sang allenatore akan tugas berat tersebut. Namun
harapan itu ada, menilik performa meyakinkan Carlos Tevez cs di awal
musim 2014/15.
Untuk meraihnya, mentalitas lawas jelas wajib
diubah. Para Juventino harus sadar, karena sejarah panjang 117 tahun
telah membuktikan bahwa Juve adalah tim dengan kebesaran yang luar
biasa. Dahaga Juventini akan prestasi di benua biru juga sudah tak
tertahankan, dan mereka jelas tak ingin terus-menerus menunda pesta pora
di puncak Eropa.
Buon Compleanno JUVENTUS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar